Data atau informasi dapat disimpan dalam dua cara, yaitu analog dan digital. Agar komputer bisa menggunakan datanya, maka harus dalam bentuk diskrit digital. Mirip dengan data, sinyal juga bisa berbentuk analog dan digital. Untuk mentransmisikan data secara digital, pertama-tama perlu diubah menjadi bentuk digital.
Baca Juga: Pengertian Transmisi Sinyal Analog
Bagian ini menjelaskan bagaimana cara mengubah data digital menjadi sinyal digital. Bisa dilakukan dengan dua cara, line coding dan block coding. Untuk semua komunikasi, line coding sedangkan block coding bersifat opsional.
Line Coding
Proses untuk mengubah data digital menjadi sinyal digital dikatakan sebagai Line Coding. Data digital ditemukan dalam format biner. Diwakili (disimpan) secara internal sebagai rangkaian 1s dan 0s.
Sinyal digital dilambangkan dengan sinyal diskrit, yang mewakili data digital. Ada tiga jenis skema line coding yaitu:
Block Coding
Untuk memastikan keakuratan bit data frame redundant yang diterima berjalan. Misalnya, dalam paritas, satu bit paritas ditambahkan untuk membuat hitungan 1s dalam bingkai genap. Dengan cara ini jumlah bit asli meningkat. Ini disebut Block Coding.
Block coding diwakili oleh notasi slash, mB / nB. Maksudnya blok m-bit diganti dengan blok n-bit dimana n> m. Block coding melibatkan tiga langkah:
Baca Juga: Pengertian Transmisi Sinyal Analog
Konversi Digital ke Digital
Bagian ini menjelaskan bagaimana cara mengubah data digital menjadi sinyal digital. Bisa dilakukan dengan dua cara, line coding dan block coding. Untuk semua komunikasi, line coding sedangkan block coding bersifat opsional.
Line Coding
Proses untuk mengubah data digital menjadi sinyal digital dikatakan sebagai Line Coding. Data digital ditemukan dalam format biner. Diwakili (disimpan) secara internal sebagai rangkaian 1s dan 0s.
Sinyal digital dilambangkan dengan sinyal diskrit, yang mewakili data digital. Ada tiga jenis skema line coding yaitu:
- Uni-polar Encoding - Skema Unipolar encoding menggunakan level tegangan tunggal untuk mewakili data. Dalam kasus ini, untuk merepresentasikan biner 1, tegangan tinggi ditransmisikan dan mewakili 0, tidak ada tegangan yang ditransmisikan. Hal ini juga disebut Unipolar-Non-return-to-zero, karena tidak ada kondisi istirahat
- Polar Encoding - Skema Polar encoding menggunakan beberapa level tegangan untuk mewakili nilai biner. Polar encoding memiliki 4 tipe yaitu:
1. Polar Non-Return to Zero (Polar NRZ) - menggunakan dua level tegangan yang berbeda untuk mewakili nilai biner. Umumnya, tegangan positif diwakili 1 dan negatif diwakili 0. Skema NRZ memiliki dua varian: NRZ-L dan NRZ-I.
2. Return to Zero (RZ) - Masalah dalam NRZ adalah receiver tidak dapat menyimpulkan kapan bit berakhir dan dan saat bit berikutnya dimulai, contoh kasus nya adalah saat jam pengirim dan penerima tidak sinkron
3. Manchester - Skema pengkodean ini adalah gabungan dari RZ dan NRZ-L. Sedikit waktu dibagi menjadi dua bagian. transit di tengah fase bit dan perubahan saat bit yang berbeda ditemui.
4. Differential Manchester - Skema pengkodean ini adalah kombinasi dari RZ dan NRZ-I. Transit juga i tengah bit tapi hanya fase perubahan saat 1 ditemui. - Bipolar Encoding - Bipolar encoding menggunakan tiga level tegangan, positif, negatif dan nol. Tegangan nol mewakili biner 0 dan bit 1 ditunjukkan dengan mengubah tegangan positif dan negatif.
Block Coding
Untuk memastikan keakuratan bit data frame redundant yang diterima berjalan. Misalnya, dalam paritas, satu bit paritas ditambahkan untuk membuat hitungan 1s dalam bingkai genap. Dengan cara ini jumlah bit asli meningkat. Ini disebut Block Coding.
Block coding diwakili oleh notasi slash, mB / nB. Maksudnya blok m-bit diganti dengan blok n-bit dimana n> m. Block coding melibatkan tiga langkah:
- Division,
- Substitution
- Combination.
Konversi Analog ke Digital
Microphones membuat suara analog dan kamera membuat video analog, jika digabungkan menjadi data analog. Untuk mentransmisikan data analog harus melalui sinyal digital, dan memerlukan konversi analog ke digital.
Data analog merupakan arus data dalam bentuk gelombang sedangkan data digital bersifat diskrit. Untuk mengubah gelombang analog menjadi data digital, kita menggunakan Pulse Code Modulation (PCM).
Pulse Code Modulation (PCM) adalah salah satu metode yang paling umum digunakan untuk mengubah data analog menjadi bentuk digital. Mempunyai tiga langkah:
Data analog merupakan arus data dalam bentuk gelombang sedangkan data digital bersifat diskrit. Untuk mengubah gelombang analog menjadi data digital, kita menggunakan Pulse Code Modulation (PCM).
Pulse Code Modulation (PCM) adalah salah satu metode yang paling umum digunakan untuk mengubah data analog menjadi bentuk digital. Mempunyai tiga langkah:
- Sampling
- Quantization
- Encoding
Sampling - Sinyal analog diambil sampel setiap interval T. Faktor yang paling penting dalam pengambilan sampel adalah tingkat di mana sinyal analog diambil sampelnya. Menurut Teorema Nyquist, tingkat sampling harus paling sedikit dua kali dari frekuensi sinyal tertinggi.
Quantization - Sampling menghasilkan bentuk diskrit dari sinyal analog. Setiap pola diskrit menunjukkan amplitudo sinyal analog pada contoh itu. Kuantisasi dilakukan antara nilai amplitudo maksimum dan nilai amplitudo minimum. Kuantisasi adalah perkiraan dari nilai analog.
Encoding - Dalam encoding, setiap rata-rata nilai dikonvert menjadi format biner
Quantization - Sampling menghasilkan bentuk diskrit dari sinyal analog. Setiap pola diskrit menunjukkan amplitudo sinyal analog pada contoh itu. Kuantisasi dilakukan antara nilai amplitudo maksimum dan nilai amplitudo minimum. Kuantisasi adalah perkiraan dari nilai analog.
Encoding - Dalam encoding, setiap rata-rata nilai dikonvert menjadi format biner
EmoticonEmoticon