Tuesday, May 16, 2017

Tips Standard Coding dalam PHP

standard-coding-php
Setiap perusahaan mengikuti standar coding yang berbeda berdasarkan best practice nya. Standar coding itu perlu, karena banyak developer/programer membuat code dengan berbeda-beda cara sehingga jika mereka mulai menciptakan standar mereka sendiri, maka source codenya menjadi tidak dapat dimanage dengan baik dan menjadi susah untuk mengelola source codenya di kemudian hari.


Berikut adalah alasan mengapa standar coding itu diperlukan suatu perusahaan:


  • Sesama programmer di satu perusahaan harus memahapi kode yang dihasilkan. Standar coding bisa menjadi blueprint untuk semua tim untuk memahami suatu code.
  • Kesederhanaan dan Jelasnya suatu code dapat membantu programmer lain dalam melanjutkan project kedepanya.
  • Jika anda melakukan revisi code, pastikan memberikan comment untuk mempermudah programmer lain membaca nya.
  • Standar perusahaan mengikuti standar tertentu agar lebih berkualitan dalam menghasilkan sebuah software.

Berikut adalah contoh Standard Coding PHP:


1. Indenting/Indentasi dan Line Length - Gunakan indent 4 spasi dan jangan gunakan tab apapun karena komputer yang berbeda menggunakan setting yang berbeda untuk tab. Disarankan untuk menjaga garis pada panjang sekitar 75-85 karakter agar code lebih mudah di baca.
2. Control Structures - Pernyataan kontrol harus memiliki satu spasi di antara kata kunci kontrol dan kurung pembuka, untuk membedakannya dari pemanggilan fungsi. Dianjurkan untuk selalu menggunakan kurung kurawal bahkan dalam situasi di mana mereka secara teknis bersifat opsional.

Contoh:
if ((condition1) || (condition2)) {
   action1;
}elseif ((condition3) && (condition4)) {
   action2;
}else {
   default action;
}
Anda bisa menulis pernyataan switch sebagai berikut
switch (condition) {
   case 1:
      action1;
      break;
   
   case 2:
      action2;
      break;
         
   default:
      defaultaction;
      break;
}

3. Function Calls -  Fungsi harus dipanggil tanpa spasi antara nama fungsi, tanda kurung pembuka, dan parameter pertama; Spasi antara koma dan setiap parameter, dan tidak ada ruang antara parameter terakhir, kurung penutup, dan titik koma. Berikut contohnya 
$var = foo($bar, $baz, $quux);
4. Comments - Comment dalam PHP sama dengan Comment bhasa C (/* */) dan C++ (//) keduanya bisa digunakan. 
5. Kode Tag PHP - Bisa menggunakan <? PHP?> untuk membatasi kode PHP, bukan <? ?>. Ini diperlukan untuk standar PHP dan juga merupakan cara yang paling sederhana untuk memasukan kode PHP pada sistem Operasi yang berbeda.
6. Nama Variable - Mengunakan huruf kecil, gunakan '_' sebagai kata separator, variable global diawal dengan 'g', konstanta global harus ditutup dengan separator '_', variable static dapat di prepended dengan 's'
7. Fungsi Reentrant - Fungsi tidak boleh menyimpan variabel statis yang mencegah fungsi menjadi reentrant
8. Penyamaan Deklarasi Blok - Blok yang di deklarasi harus disesuaikan
9. One Statement Per Line - Seharusnya hanya ada satu statement per baris kecuali jika pernyataanya sangat terkait erat
10. Functions atau Short Methods - Metode harus membatasi diri pada satu halaman kode.
11. Definisi Fungsi - Deklarasi fungsi mengikuti "gaya BSD / Allman"
Contoh:
function fooFunction($arg1, $arg2 = '') {
   if (condition) {
      statement;
   }
   return $val;
}

Mungkin ada lebih banyak poin yang harus dipertimbangkan saat menulis program PHP Anda. Lebih dari semua niat harus konsisten sepanjang pemrograman kode dan hanya akan mungkin bila Anda akan mengikuti standar pengkodean apapun

Baca Juga: Tutorial PHP Dasar Lengkap

Sumber: TutorialPoints.com


EmoticonEmoticon