Tuesday, May 23, 2017

Revenue Model dalam E-Commerce

revenue-model-ecommerce

Revenue model adalah bagaimana suatu bisnis, baik yang dinjalankan oleh perusahaan atau perorangan, memperolah pendapatan dari proses transaksi, penjualan barang ataupun jasa. Berkaitan dengan e-commerce, tentunya revenue model pada e-commerce akan berbeda dengan traditional model. Revenue model sangat berkaitan dengan business model yang diterapkan oleh perusahaan penyedia jasa e-commerce atau portal e-commerce.

Berkaitan dengan e-Commerce business process yang diperlukan untuk menghasilkan barang atau jasa hingga sampai pada customer akan mengalami sedikit perubahan. Begitupun dengan sisi customer, dimana customer akan mengalami paradigma yang sedikit berbda dalam hal mendapatkan barang atau membeli barang yang diperlukannya. Tentunya, proses mendapatkan barang tersebut akan berkaitan secara langsung dengan business process yang terjadi pada model e-commerce. Secara umum, business process pada portal atau penyedia jasa e-commerce atau e-business akan memiliki kesamaan, walaupun terdapat beberapa detail perbedaan yang tidak terlalu signifikan (misalnya business process pada Amazon.com akan sedikit berbeda dengan business process pada computer store, misalnya bhineka.com).

Revenue Model Contoh e-Commerce
Advertising adsense.com, foutap.com
Subcription spotify, Netflix
Transaction Fee Customer to Costumer (bukalapak.com,tokopedia.com)
Sales Business to Customer(bhineka.com)
Affiliate MyPoints.com

  1. Pada model Advertising, revenua atau pendapatan diperoleh dari biaya pemasangan jasa iklan untuk memperluas jangkauan pemasaran produk dari customer. Biasanya sistem yang dipake bisa berupa PPC (pay per click), CPM (cost per mile) dll
  2. Pada model subscription, revenue atau pendapatan diperoleh dari biaya berlangganan dari customer, misalnya pada content atau service, seperti di pemium atau platinum Yahoo e-meil service. Beberapa situs penyedia jasa video atau movie online juga memperoleh pendapatan dengan dari biaya berlangganan dari para customer-nya.
  3. Pada model transaction fee, revenue diperoleh penyedia jasa atau portal e-commerce melalui fee atau komisi dari penjualan barang atau jasa. Contoh situs ini adalah bukalapak.com, Pada online auction model menerapkan dynamic procing model, dimana harga jual berubah-ubah sesuai dengan harga penawaran yang berlaku (bid). Dengan demikian, semakin tinggi harga penawaran maka akan semakin besar revenue yang diperolah situs online auction. Hal ini berbeda dengan web store model di mana harga yang ditawarkan adalah flat atau tetap
  4. Pada model sales, revenue diperoleh dari keuntungan jual beli. Contoh situs ini bhineka.com Revenue dari sales model dapat diperoleh dari penjualan barang secara fisik, misalnya buku, barang-barang electronic, computer dan lain-lain. Revenue juga dapat diperoleh dari penjualan barang yang bersifat electronic content, misalnya video atau e-book yang dapat di-download melalui web
  5. Pada model Affiliate, revenue diperoleh dari semakin banyaknya orang yang mengikuti bisnis kita melaui afiliate kita, semakin besar pula keuntungan kita, contoh nya seperti MLM (Multi level Marketing)
Baca Juga: Kumpulan Artikel e-Commerce


EmoticonEmoticon