Software Quality Assurance adalah orang yang menjamin aplikasi yang ingin di produksi oleh perusahaan, Secara garis besar seorang Software Quality Assurace harus menjamin perusahaan menghasilkan produk software (perangkat lunak) yang berkualitas tinggi, agar product (bisa Software/Hardware/Website) dapat di terima dengan baik oleh costumer.
Berikut Job Description / Tugas dan Tanggung Jawab seorang Software Quality Assurance
- Membuat Test Case / Scenario Test Product yang ingin di test
- Menjalankan Test Case / Scenario Test yang sudah di buat sebelumnya
- Menjalankan Testing utama (Blackbox Testing dan WhiteBox Testing)
- Membuat Laporan Bug untuk diserahkan ke Software Quality Manager / ke Developer
- Membuat Laporan hasil testing serta memberikan saran apabila merasa software kurang friendly user.
- Setelah proses testing seorang Software Quality Assurance yang menentukan apakah software layar di release atau harus di revisi.
- Mengontrol Product yang sedang live dan membuat laporan ke developer apabila user menemukan bug
- Mempersiapkan Kebutuhan Testing , Sebelum melakukan testing pastinya seorang Software Quality Assurance menyiapkan kebutuhan testing, Mobile Software Testing (perangkat handphone Android dan iOS), Desktop Software Testing (PC dengan beberapa OS) Website Testing (browser chrome,firefox,safari,UCBrowser dll)
Baca Juga: Tips Menjadi Software Quality Assurance
Software Testing Life Cycle
Secara garis besar seorang Software Quality Assurance memang mirip-mirip dengan software testing, dimana pekerjaanya melakukan testing terhadap product baru atau update an dari product yang sedang berjalan. berikut Software Testing Life Cycle dikutip dari software testing class:
Requirement Analysis
Requirement Analysis adalah langkah pertama dalam Software Testing Life Cycle (STLC). Dalam langkah ini Quality Assurance (QA) tim memahami persyaratan dalam hal apa yang akan kita tst & mengetahui persyaratan test. Jika ada yang kurang paham dengan persyaratanya maka tim QA akan menindak lanjuti ke Business Analyst, System Architecture, Client, Technical Manager dll untuk lebih memahami pengetahuan detail dari kebutuhan.
Test Planning
Test Planning adalah tahap yang paling penting dari Software testing life cycle di mana semua strategi pengujian didefinisikan. Fase ini juga disebut sebagai fase Uji Strategi. Pada fase ini biasanya Test Manager menentukan usaha dan perkiraan biaya untuk keseluruhan proyek. Fase ini akan dimulai setelah fase Requirement Analysis selesai & didasarkan pada analisis kebutuhan. Setelah tahap perencanaan tes selesai tim QA dapat memulai dengan kegiatan pembangunan uji kasus.
Baca Juga: Contoh Template Test Plan
Baca Juga: Contoh Template Test Plan
Test Case Development
Aktifitas test case development dimulai setelah kegiatan test planning selesai. fase ini dimana tim QA menuliskan rinci uji kasus. berbarengan dengan test case, QA mempersiapkan test data yang dibutuhkan pada saat testing. Setelah test case selesai, maka Software Qualilty Assurance manager akan mengecek apakah test case sudah mencakup semua kebutuhan testing atau belum.
Test Environment Setup
Pada Fase ini seorang Software Quality Assurance menyiapkan Kebutuhan testing adalah yang terpenting dalam Software Testing Life Cycle (STLC), testing tidak akan berjalan dengan baik apabila perangkat yang tersedia kurang dan pastinya banyak keluhan nantinya apabila user mengunakan perangkat yang kita tidak punya.
Test Execution:
Setelah Test environment setup selesai, maka seorang Software Quality Assurance akan bersiap melakukan testing dengan cara mengeksekusi test case dan test plan yang sudah dibuat sebelumnya.
Test Cycle Closure
pada tahap ini seorang Software Quality Assurance membuat laporan dari hasil testing tersebut, apakah sudah sesuai dengan test case atau banyak kekurangan/bug, nantinya laporan tersebut akan di follow up ke developer agar bug tersebut di hilangkan dan seorang Software Quality Assurance akan mengulang testing tersebut.
2 comments
EmoticonEmoticon