Wednesday, January 18, 2017

Contoh Template Test Plan

Sebelum memulai pengujian seorang Tester biasanya membuat Test Plan agar proses testing berjalan terstruktur. Berikut contoh dari template rencana pengujian yang sering digunakan seorang Software Quality Asurance. Template rencana pengujian tidak selalu harus digunakan keseluruhan bagiannya, gunakan sesuai dengan kebutuhan, bisa ditambahkan atau dikurangi, sebagai referensi bisa juga menggunakan template rencana pengujian dari IEEE (IEEE 829).

Baca Juga: Tugas dan Tanggung Jawab Software Tester

contoh-test-plan
Contoh Test plan from IEEE 829

Berikut ini adalah penjelasan bagian-bagian yang terdapat di dalam template rencana pengujian:
Overview (Rincial Awal)
Menjelaskan pada pembaca mengenai rencana pengujian yang akan dilaksanakan, tujuan pengujian, metodologi yang digunakan, dan obyek pengujian. Dapat juga ditambahkan penjelasan mengenai arsitektur sistem yang diuji, pembagian sistem untuk melakukan pengujian unit dan integrasi. Dalam bagian ini dapat ditambahkan gambar atau grafik, ketika ingin menjelaskan mengenai arsitektur atau komponen dari sistem yang akan diuji.

Bounds (Masalah)
Menjelaskan apa saja yang akan diuji dan apa saja yang tidak diuji serta memberikan definisi istilah-istilah penting yang berhubungan dengan pengujian yang akan dilakukan.

Quality Risks (Kualitas Resiko)
Berisi daftar kualitas resiko yang sudah didapat melalui analisa informal maupun formal dengan FMEA. Bagian ini dapat berisi rangkuman dari hasil analisa kualitas resiko yang telah dilakukan sebelumnya atau memberikan referensi ke pembaca untuk melihat ke dokumen analisa resiko kualitas

Proposes Schedule for Milestone (Jadwal Yang Diusulkan)
Setiap rencana pengujian yang dibuat berisikan jadwal dari setiap kegiatan utama yang dilakukan pada saat pengujian, dapat digali dari work-breakdown-structure, berfokus kepada high level milestones dan penyerahan sistem

Transitions 
Pada setiap tahap pengujian, sistem yang diuji harus memenuhi sejumlah kualifikasi sebelum organisasi penguji menjalankan pengujian secara efektif dan efisien. Pada bagian ini dijelaskan kriteria yang penting untuk memulai dan mengakhiri berbagai tahap-tahap pengujian.

Test Configurations and Environments
Dokumentasi mengenai perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, dan lokasi laboratorium yang akan digunakan dalam pengujian. Pada bagian ini juga dijelaskan mengenai rincian konfigurasi yang diperlukan untuk beberapa jenis sistem pengujian.

Test Development (Pengembangan Pengujian)
Dalam proses pengujian diperlukan test cases, test tools, test procedures, test suites, automated test scripts, dan lain-lain yang sebagai satu kesatuan disebut test systems (sistem pengujian). Semua komponen tersebut harus dikembangkan/dibuat sebelum dilakukan proses pengujian. Pada beberapa titik, pengembangan test system (sistem pengujian) atau test ware (aplikasi pengujian) dapat menjadi proyek pengembangan perangkat lunak dalam kasus ini. Dapat juga digunakan cara pengujian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Dalam kasus yang lainnya dapat pula test data dibuat bersamaan saat pelaksanaan pengujian. Pada bagian ini dijelaskan bagaimana pengembangan komponen-komponen test system yang akan diperlukan saat pengujian.

Catatan Perubahan (Change History)
Adalah dokumen yang mencatat proses perubahan dan revisi yang telah dilakukan terhadap rencana pengujian. Dapat dilakukan dengan menuliskan nomer revisi dan mencatat orang yang telah melakukan perubahan, perubahan apa saja yang dilakukan, dan kapan revisi dilakukan.

Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan (Frequently Asked Questions) 
Dengan memasukan FAQ dapat membantu proses pengujian yang melibatkan orang-orang baru yang terlibat.


EmoticonEmoticon