Sunday, January 15, 2017

Pengertian Black Box Testing

black-box-testing

Pengertian Black Box Testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan cek fungsional perangkat lunak. Jadi analogi seperti yang kita lihat kotak hitam, kita dapat melihat hanya penampilan luar, tanpa mengetahui apa di balik bungkus hitamnya. Sama seperti pengujian kotak hitam, mengevaluasi hanya penampilan eksternal (antarmuka), fungsional tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam codingan.

Tujuan Black Box Testing adalah untuk mencari kesalahan/kegagalan dalam operasi tingkat tinggi, yang mencakup kemampuan dari perangkat lunak, operasional/tata laksana, skenario pemakai. Fungsi dari pengujian ini berdasarkan kepada apa yang dapat dilakukan oleh sistem. Untuk melakukan pengujian perilaku seseorang harus mengerti lingkup dari aplikasi, solusi bisnis yang diberikan oleh aplikasi, dan tujuan sistem dibuat.

Contoh pengujian pada aplikasi internet banking, maka pengujian yang dilakukan adalah menjalankan aplikasi, memeriksa apakah semua fungsi pada aplikasi berjalan dengan baik serta mengecek tampilan dari aplikasi tersebut apakah sesuai dengan design yang sudah ditentukan atau belum.

Baca Juga: Apa itu Software Quality Assurance

Black Box Testing dapat menemukan error seperti:


  • Fungsi atau logika yang tidak benar 
  • error interface
  • error performance
  • Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

Kelebihan Black Box Testing


  • Tidak perlu melihat source code secara detail
  • Mendeteksi kesalahan pengetikan / Typo
  • Mendeteksi kesalahan Design / User Interface dari sebuah software / website
  • Menampilkan asumsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, untuk di analisa dan diperbaiki.
  • Seorang Tester tidak harus Programmer

Kekurangan Black Box Testing

  • Ketergantungan dengan dokumen dan design software tersebut
  • Tidak sampai level code, sehingga tester tidak mengetahui level security dari software tersebut

Perbedaan White Box Testing dengan Black Box Testing


perbedaan-white-black-testing

White Box Testing
  • Tester memerlukan Skill Programming yang tinggi
  • Jenis Testing yang digunakan: Unit Testing, Integration Testing 
  • Melakukan testing pada software/program aplikasi menyangkut security dan performance program tersebut (meliputi tes code, desain implementasi, security, data flow, software failure).
  • Dilakukan seiring dengan tahapan pengembangan software atau pada tahap testing.  
Black Box Testing
  • Tester tidak memerlukan Skill Programming yang tinggi
  • Jenis Testing yang digunakan: User Acceptence Test, System Testing, UI Testing
  • Melakukan pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus terhadap fungsionalitas dan output. Pengujian lebih ditujukan pada desain software sesuai standar dan reaksi apabila terdapat celah-celah bug/vulnerabilitas pada program aplikasi tersebut setelah dilakukan white box testing. Dilakukan seiring dengan tahapan pengembangan software atau pada tahap testing.
  • Dilakukan setelah white box testing. 

2 comments

wow great Article, the details you have provided are much clear, easy to understand, if you post some more Article, it will be very much useful for me.
software testing training in chennai

maaf kalau boleh tau sumber tulisan asli dari mana ya kak?


EmoticonEmoticon