Sunday, December 11, 2016

Pengertian Business Process Reengineering (BPR)

pengertian-bpr
Proses bisnis Business Process Reengineering (BPR)  adalah strategi manajemen bisnis , awalnya dirintis pada awal tahun 1990 , berfokus pada analisis dan desain alur kerja dan proses dalam sebuah organisasi.

Business Process Reengineering (BPR) merupakan suatu pendekatan manajemen yang bertujuan untuk memperbaiki dengan cara efisiensi dan efektifitas dari proses yang ada.

Peningkatan kerja dengan melakukan perbaikan proses bisnis, terutama memikirkan kembali dan mendesain ulang cara kerja yang dilakukan dalam proses bisnis yang dilakukan, disaat seperti ini Business Process Reengineering (BPR) digunakan.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemikiran dan perancangan ulang suatu sistem bisnis secara mendasar adalah Fundamental, Radikal, Dramatis, Orientasi Proses.

  • Fundamental, Mengapa perlu melakukan proses BPR? Ini hal fundamental hal BPR memulai sesuatu dari awal, tanpa asumsi dan menentukan apa yang harus dilakukan perusahaan dan bagaimana cara melakukannya
  • Radikal, Desain radikal dari proses bisnis berarti mendesain ulang sesuatu dari awal, tidak memperbaiki prosedur yang sudah ada, dan berusaha melakukan optimasi. Jadi Radikal mengabaikan seluruh struktur dan prosedur yang sudah ada dan menemukan cara baru yang berbeda dengan sebelumnya dalam menyelesaikan pekerjaan
  • Dramatis, BPR bukanla suatu usaha mencapai perbaikan sedikit demi sedikit dan bertahap, tetapi merupakan usaha mencapai lompatan besar dalam memperbaiki dan upaya mencapai kinerja perusahaan dimana perusahaan dalam menghadapi kesulitan.
  • Orientasi Proses, Orientasi pada proses merupakan kata kunci terpenting dalam proses BPR untuk memberikan solusi terhadap proses tersebut dalam menghasilkan suatu produk, tidak hanya berfokus pada tugas, struktur, orang. BPR berfokus pada proses dan menentukan bagaimana membuat proses untuk memperbaiki cara melakukan bisnis

Tujuan Utama suatau perusahaan melakukan Business Process Reengineering (BPR)

  • Membantu organisasi fundamental memikirkan kembali bagaimana melakukan pekerjaan dan melakukan proses bisnis dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada parapelanggan, mengurangi biaya operasional.
  • Membantu perusahaan secara radikal melakukan merestrukturisasi organisasi dengan berfokus pada desain proses bisnis menjadi lebih efisien dan efektif

Hubungan Business Process Reengineering (BPR) dengan Enterprise Resource Planning (ERP)


Implementasi sebuah sistem ERP umumnya akan memerlukan proses BPR, yaitu proses perubahan atau penyempurnaan proses bisnis, Contohnya:
  • memperbaiki proses-proses yang kurang sempurna ataupun mengganti proses bisnis dengan sistem yang lebih modern yang paling sesuai.
  • Implementasi ERP juga meletakkan dasar sistem bisnis baru dimana sistem ERP dapat berintegrasi.
  • Agar sebuah perusahaan dapat menerapkan implementasi ERP dengan baik, maka kebutuhan dan aspek dari organisasi, manusia, informasi, dan teknologi harus dipersiapkan dengan baik.

Keuntungan implementasi ERP dapat dilihat dengan mengukur tingkat Return on Investment (ROI), dan komponen lainnya, seperti : Pengurangan lead-time, Peningkatan kontrol keuangan. Penurunan inventory, Penurunan tenaga kerja secara total, Peningkatan kualitas pelayanan/service, Peningkatan sales, Peningkatan kepuasan dan loyalitas konsumen, Pengiriman tepat waktu, Kinerja pemasok yang lebih baik, Peningkatan fleksibilitas, Pengurangan biaya-biaya, Penggunaan sumber daya yang lebih baik, Peningkatan akurasi informasi dan kemampuan pembuatan keputusan,

1 comments so far

This comment has been removed by the author.


EmoticonEmoticon