Wednesday, November 16, 2016

Aktivitas Tahapan Analisis di SDLC

Agar pengembangan sebuah sistem informasi tepat dan sesuai dengan kebutuhan bisnis dari organisasi, kegiatan requirement analysis yang dilakukan di fase-fase awal dari siklus pengembangan perlu dilakukan dengan seksama.

Berikut adalah aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam tahap analisis:

tahapan analisis


1. Gather information.

Dalam aktivitas ini, analyst akan melakukan pengumpulan terhadap sejumlah informasi. Informasi dapat dikumpulkan melalui:

  • Wawancara ataupun pengamatan terhadap para pengguna sistem
  • Melakukan review terhadap dokumen-dokumen perencanaan dan pernyataan-pernyataan terkait dengan kebijakan-kebijakan yang berlaku di organisasi
  • Mempelajari dengan seksama terhadap dokumentassi dari sistem yang terdahulu atau yang sedang berjalan
  • Melakukan benchmarking dengan organisasi lain yang memiliki kebutuhan bisnis yang sama

Pada akhirnya, setelah aktivitas ini selesai, pertanyaan yang harus dijawab oleh analyst untuk memastikan bahwa aktivitas ini telah berjalan dengan baik adalah: “Do we have all of the information (and insight) we need to define what the system must do?”


2. Define system requirements.

Setelah semua informasi yang dibutuhkan telah terkumpul, semua informasi tersebut haruslah dicatat dan disimpan dengan baik. Beberapa informasi yang telah dikumpulkan tersebut dapat dideskripsikan sebagai technical requirements (contohnya adalah fakta mengenai kinerja sistem yang diinginkan atau jumlah transaksi yang dapat di-handle oleh sistem) dan functional requirements (perihal fungsi apa saja yang bias dikerjakan/dilakukan oleh sistem). Berbagai jenis models digunakan untuk membantu dalam pencatatan terhadap kebutuhan ini. Selain itu models juga memudahkan di dalam komunikasi dengan para orang-orang teknis perihal apa saja yang dibutuhkan di dalam pengembangan sistem. Pada akhirnya, setelah aktivitas ini selesai, pertanyaan yang harus dijawab oleh analyst untuk memastikan bahwa aktivitas ini telah berjalan dengan baik adalah: “What (in detail) do we need the system to do?”.

3. Prioritize requirements

Setelah semua kebutuhan sistem dimengerti bersama dan models yang detil telah selesai dibuat, sangatlah penting untuk menentukan functional atau technical requirements mana yang paling penting bagi sistem. Bagaimanapun, users ataupun analysts perlu berkoordinasi untuk menentukan requirements mana yang lebih penting guna dibuat prioritasasi terhadap requirements tersebut. Pada akhirnya, setelah aktivitas ini selesai, pertanyaan yang harus dijawab oleh analyst untuk memastikan bahwa aktivitas ini telah berjalan dengan baik adalah: “What are the most important things the system must do?”

4. Prototype for feasibility and discovery. 

Membangun prototypes dari bagian-bagian sistem akan sangat bermanfaat guna mempermudah untuk memahami kebutuhan-kebutuhan daripada users. Prototypes dibuat untuk mengecek fungsionalitas dari sistem yang dibangun, dan untuk memastikan bahwa sistem sudah sesuai dengan kebutuhan bisnis. Pada akhirnya, setelah aktivitas ini selesai, pertanyaan yang harus dijawab oleh analyst untuk memastikan bahwa aktivitas ini telah berjalan dengan baik adalah: “Have we proven that the technology proposed can do what we think we need it to do?” dan “Have we built some prototypes to ensure the users fully understand the potential of what the new system can do?”.


5. Generate and evaluate alternatives. 

Alternatif-alternatif perancangan dan implementasi perlu dipersiapkan guna dievaluasi segala kemungkinan yang terbaik dari masing-masing alternatif tersebut. Begitu requirements diprioritasasi, analyst dapat membuat beberapa alternatif dengan menghilangkan requirements yang kurang penting. Sebagai tambahan, hal-hal terkait teknologi juga dapat menimbulkan alternatif-alternatif baru untuk sistem. Selain itu, pertimbangan terhadap siapa yang akan membangun sistem, apakah in-house atau dengan menggunakan konsultan eksternal, juga akan mempengaruhi keputusan yang diambil. Setiap alternatif yang ada memiliki costs, benefits, dan characteristics-nya masing-masing. Oleh karena itu masing-masing dari alternatif tersebut perlu diukur dan dievaluasi terlebih dahulu guna menghasilkan akternatif terbaik. Pada akhirnya, setelah aktivitas ini selesai, pertanyaan yang harus dijawab oleh analyst untuk memastikan bahwa aktivitas ini telah berjalan dengan baik adalah: “What is the best way to create the system?”.

6. Review recommendations with management. 

Semua aktivitas sebelumnya dapat dilaksanakan secara parallel (gather information, define requirements, prioritize requirements, prototype for feasibility and discovery, dan generate and evaluate alternatives). Mengulas kembali rekomendasi-rekomendasi yang ada dengan pihak manajemen biasanya dilaksanakan ketika aktivitas-aktivitas analisis lainnya sudah selesai atau menjelang selesai.


EmoticonEmoticon