Agar jaringan komputer dalam satu organisasi dapat saling terhubung maka perencanaannya harus dilakukan dengan cermat.
Perencanaan jaringan komputer bertujuan untuk mendefinisikan sistem jaringan komputer yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi. Pada tahal awal perencanan ini kita akan melalukan sejenis survey untuk mendapatkan needs (kebutuhan), keinginan (desirability) dan kepentingan (interest).
Baca Juga: Topologi Jaringan Komputer
Secara umum tahap perencanaan ini berkaitan dengan visi, misi, tujuan, dan kebijakan organisasi sehingga muncul rencana rekayasa sistem jaringan komputer. Berkaitan dengan ini terdapat beberapa orientasi, yaitu:
- Organisasi, berkaitan dengan citra organisasi, etos kerja, kinerja, dan kontrol organisasi.
- Ekonomis, berkaitan dengan efisiensi, produktivitas, dan penghematan.
- Teknis, berkaitan dengan keamanan data, integritas, kinerja, kemudahan, dan fleksibilitas.
Pada orientasi ekonomis bentuk kongkritnya antara lain adalah merancang biaya dengan batasan faktor-faktor kebutuhan dan keinginan yang ada. Elemen-elemen yang menyangkut pembiayaan antara lain:
- Kabel (jika jaringan berkabel), biaya kabel itu sendiri dan proses instalasinya, bisa terjadi biaya instalasi lebih tinggi dari biaya kabel itu sendiri.
- Perangkat Keras, seperti komputer, NIC, terminator, hub.
- Perangkat Lunak, NOS, client dan berbagai aplikasinya.
- Pelindung Jaringan, seperti Uninterruptible Power System (UPS), anti petir, spark arrester.
- Biaya habis, biaya konsultan, arsitek maupun operator pada saat instalasi.
- Biaya berjalan, seperti biaya bulanan bandwidth, listrik, AC, gaji admin dan operator.
- Biaya pelatihan untuk administrator dan user
Baca Juga: OSI Model Layer
Selain elemen-elemen di atas ada satu yang sering dilupakan yaitu biaya downtime. Downtime terjadi pada saat pemindahan dari sistem lama ke sistem baru, pada saat downtime ini terjadi pengurangan produktifitas karena user harus menunggu sistem yang baru berjalan dan pada saat sistem baru ini mendapatkan kegagalan, sementara sistem harus dikembalikan ke keadaan semula.
Setelah dilakukan tahapan perencanaan, selanjutnya dilakukan analisis untuk memahami sistem yang sudah ada, identifikasi masalah, identifikasi kebutuhan, dan analisis yang berkaitan dengan pergerakan data dan informasi, yang kesemuanya diperoleh melalui survey dan studi kelayakan.
Pemahaman sistem yang sudah ada (existing system), meliputi pemahaman yang berkaitan dengan:
- Karakteristik data, meliputi: volume (char, record, page, file, frame), jenis (teks, grafis, audio, video).
- Mekanisme, meliputi: transaksi, traffic, jalur kritis, puncak traffic.
- Perangkat pengolah data, meliputi: spesifikasi, letak, jumlah, jalur komunikasi
- Tata ruang/ bangunan, meliputi: denah, jarak, kondisi.
- Sedangkan untuk identifikasi masalah dan kebutuhan, antara lain meliputi: kinerja, efisiensi, produktivitas, distribusi, fleksibilitas, integritas, keamanan.
- Di samping itu pada tahap ini diperlukan pula berbagai analisis, antara lain analisis kelemahan sistem, analisis distribusi tugas dan tanggung jawab, analisis pengukuran pekerjaan, analisis keandalan, analisis dokumen, analisis laporan, dan analisis teknologi.
Internet
Perkembangan jaringan computer yang lebih luas dan tanpa batas membentuk sebuah skema jaringan global menjadi apa yang kita kenal sebagai internet. Internet adalah sebuah dunia maya jaringan komputer (Interkoneksi) yang terbentuk dari milyaran komputer di seluruh dunia. Internet memungkinkan kita untuk menghilangkan hambatan Jarak dan Waktu dalam mendapatkan Informasi. Dari segi ekonomi, Internet merupakan sebuah jawaban yang sangat efisien, efektif dan relatif murah jika dibandingkan dengan hasil yang akan didapat. Akses internet dapat dilakukan oleh siapa saja, melalui jasa penyedia akses internet yang lazim dikenal dengan nama ISP (Internet Service Provider).
EmoticonEmoticon