Burn-Down Charts biasanya digunakan dalam metedologi scrum, dalam Sprint Tracking biasanya dilakukan dengan menggunakan Burn-Down Chart. Burn-Down Chart menunjukkan usaha yang tersisa dalam jumlah jam sehari. Mari kita lihat contoh sprint 2 minggu di bawah ini:
Durasi Sprint : 2 Minggu
Jumlah Hari perminggu : 5 Hari
Jumlah Jam. Per hari: 6 Jam
Jumlah Tim Scrum : 6 Orang
Maka dari itu total usaha yang tersisa pada awal sprint adalah 2 * 5 * 6 * 6 = 360 jam
Oleh karena itu, dalam skenario ideal, 36 jam kerja dikurangi dalam pekerjaan yang tersisa dan grafik burn-down terlihat sebagai berikut:
Jika pekerjaan sprint dilakukan seperti yang direncanakan setiap hari, kemajuan scrum hampir sesuai dengan scrum yang ideal
Jika pekerjaan sprint tertunda dan komitmen waktu tidak terpenuhi, grafik burn-down terlihat sebagai berikut:
Tapi, saat grafik burn-down digambar setiap hari, dan hambatanya sudah dikenal sejak dini, tindakan korektif dapat dilakukan untuk memenuhi garis waktu sprint. Misalkan, tim membentang untuk memenuhi garis waktu, grafik burn-down terlihat sebagai berikut:
Dengan demikian, pada setiap saat dalam Sprint, total pekerjaan yang tersisa di Sprint dapat divisualisasikan dan kemungkinan pertemuan garis waktu sprint dapat ditingkatkan.
Baca Juga: Tips Menjadi Scrum Master
Sumber: Scrum Guide © 1991-2013 Ken Schwaber and Jeff Sutherland, All Rights Reserved
Durasi Sprint : 2 Minggu
Jumlah Hari perminggu : 5 Hari
Jumlah Jam. Per hari: 6 Jam
Jumlah Tim Scrum : 6 Orang
Maka dari itu total usaha yang tersisa pada awal sprint adalah 2 * 5 * 6 * 6 = 360 jam
Oleh karena itu, dalam skenario ideal, 36 jam kerja dikurangi dalam pekerjaan yang tersisa dan grafik burn-down terlihat sebagai berikut:
Jika pekerjaan sprint dilakukan seperti yang direncanakan setiap hari, kemajuan scrum hampir sesuai dengan scrum yang ideal
Jika pekerjaan sprint tertunda dan komitmen waktu tidak terpenuhi, grafik burn-down terlihat sebagai berikut:
Tapi, saat grafik burn-down digambar setiap hari, dan hambatanya sudah dikenal sejak dini, tindakan korektif dapat dilakukan untuk memenuhi garis waktu sprint. Misalkan, tim membentang untuk memenuhi garis waktu, grafik burn-down terlihat sebagai berikut:
Dengan demikian, pada setiap saat dalam Sprint, total pekerjaan yang tersisa di Sprint dapat divisualisasikan dan kemungkinan pertemuan garis waktu sprint dapat ditingkatkan.
Baca Juga: Tips Menjadi Scrum Master
Sumber: Scrum Guide © 1991-2013 Ken Schwaber and Jeff Sutherland, All Rights Reserved
EmoticonEmoticon