Perkembangan teknologi seluler dimulai dari generasi ke-1 yang dikenal dengan 1G sampai yang teakhir ini teknologi seluler mencapai 4G.
Secara garis besar teknologi seluler memiliki tingkatan antara lain:
- 1G : AMPS (Advanced Mobile Phone System)
- 2G : GSM (Global System for Mobile Communication)
- 2.5G : GPRS (General Packet Radio Service)
- 3G : EDGE (Enhanced Data rates for GSM Revolution)
- 3.5G HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)
- 4G
Mari kita flashback untuk mengetahui perkembangan seluler yang sudah canggih seperti sekarang.
1G : AMPS (Advanced Mobile Phone System)
Teknologi telekomunikasi seluler generasi pertama disebut juga sebagai sistem analog. Pada generasi ini yang terkenal adalah AMPS yang dibangun oleh Bell Labs USA, dan diperkenalkan di Amerika pada tahun 1983 dan di Australia pada tahun 1987. Teknologi AMPS menggunakan modulasi frekuensi sebagai mekanisme transmisi dan beroperasi pada pita frekuensi 824 – 849 MHz, dengan pembagian :
• 824 –849 Mhz untuk uplink: sinyal dari ponsel
• 869 –894 Mhz untuk downlink: sinyal ke ponsel
Karakteristik yang lain dari AMPS sebagai berikut :
• Setiap operator memiliki 832 frekuensi: 790 untuk suara dan 42 untuk data (kontrol)
• Dua frekuensi digunakan membentuk 1 kanal
• Total ada 416 kanal dan dibagi dalam 7 sel
• Menerapkan modulasi FM. Lebar kanal suara 30 Khz
AMPS kemudian menjadi standar komunikasi di seluruh dunia. Beberapa sistem analog lainnya adalah ETACS (Extended Total Access Telecommunication Service) dan NMT (Nordic Mobile telecommunication) yang keduanya banyak digunakan di Eropa.
2G : GSM (Global System for Mobile Communication)
Sistem telekomunikasi seluler pada generasi kedua menggunakan teknologi digital. Sistem telekomunikasi seluler pada generasi kedua menggunakan basis teknologi TDMA dan CDMA. Sistem yang menggunakan TDMA adalah IS-136 dan GSM. GSM distandarisasi oleh “Group Special Mobile”. Rancangan utama dari sistem ini adalah untuk mendukung aliran suara berbentuk circuit-switched, pada perkembangannya sistem ini mampu pula mendukung paket data circuit-switched dan Iayanan pesan dengan menggunakan Short Message Service (SMS). Untuk dapat menggunakan teknologi GSM, pemakai harus memiliki subscriber identification module (SIM) card. Di kawasan Asia dan Eropa menerapkan GSM 900 dan GSM 1800, sedangkan untuk kawasan Amerika Serikat menerapkan GSM 1900.
GSM menyematkan teknologi roaming, sehingga memungkinkan melakukan komunikasi dari mana saja di seluruh dunia. Ketika pemakai berada di lokasi roaming, pemakai akan dikenakan biaya yang lebih mahal oleh provider. Teknologi lainnya pada 2G adalah IS-95 atau Narrowband CDMA dan CDMA.
2.5G : GPRS (General Packet Radio Service)
Beberapa teknologi data yang berada pada posisi transisi telah dikembangkan dalam rangka mendapatkan kecepatan transfer data yang lebih tinggi sesegera mungkin dengan biaya implementasi yang lebih murah. Hal ini karena implementasi teknologi 3G memerlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang sangat besar. Teknologi-teknologi ini pada umumnya dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan dari sistem standar pada 2G dimana implementasinya diperlakukan sebagai proses upgrade terhadap jaringan 2G. Hal ini menyebabkan teknologi-teknologi ini dikelompokkan sebagai teknologi 2.5G.
Teknologi 2.5 G mampu memberikan layanan WAP dan MMS kepada pengguna, juga dapat mengakses nirkabel ke jaringan data, seperti internet. Rata – rata transfer data yang ditawarkan oleh teknologi 2.5 G mencapai 160 kbps (dengan realisasi 30 – 70 kbps).
3G : EDGE (Enhanced Data rates for GSM Revolution)
Generasi teknologi telekomunikasi ke-3, atau yang disebut dengan 3G menawarkan kecepatan dalam melakukan akses data. Rata – rata kecepatan yang ditawaekan oleh 3G mencapai 473,6 kbps dan memberikan layanan video (VOIP) juga layanan multimedia lainnya.
Secara umum, ITU-T, sebagaimana dikutip oleh FCC mendefinisikan 3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang bisa memberikan kecepatan akses:
- Sebesar 144 Kbps untuk kondisi bergerak cepat (mobile).
- Sebesar 384 Kbps untuk kondisi berjalan (pedestrian).
- Sebesar 2 Mbps untuk kondisi statik di suatu tempat.
Jaringan Telepon Telekomunikasi selular telah meningkat menuju penggunaan layanan 3G dari 1999 hingga 2010. Jepang adalah negara pertama yang memperkenalkan 3G secara nasional dan transisi menuju 3G di Jepang sudah dicapai pada tahun 2006. Setelah itu Korea menjadi pengadopsi jaringan 3G pertama dan transisi telah dicapai pada awal tahun 2004, memimpin dunia dalam bidang telekomunikasi.
Gambar di bawah ini menunjukkan bagaimana teknologi 3G dapat melayani pemakainya dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan
3.5G HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)
HSDPA menawarkan kecepatan downlink pada 1,8 Mbps, 3,6 Mbps, 7,2 Mbps, dan 14,4 Mbps dengan menerapkan teknik modulasi QSPK dan 16-QAM yang terdapat di dalam spesifikasi UMTS release 5.
4G
Semakin berkembangnya teknologi seluler, kecepatan akses yang ditawarkan semakin cepat. 4G Working Group telah mendefinisikan tujuan – tujuan standarisasi komunikasi menggunakan 4G, yaitu :
• Spectrally efficient system
• Kapasitas jaringan tinggi, sehingga memberikan kemampuan cell menampung lebih banyak pemakai secara simultan
• Mempunyai kecepatan akses 100 Mbps ketika bergerak, dan 1000 Mbps dalam posisi diam
EmoticonEmoticon