Friday, February 3, 2017

Pengertian Sinyal Analog dan Sinyal Digital

sinyal-analog-digital
Dalam dunia telekomunikasi, sinyal di bagi ke dalam 2 tipe, analog dan digital, berikut penjelasan dan perbedaan antara sinyal analog dan sinyal digital.

Sinyal Analog

Sinyal analog adalah sinyal pemanfaatan gelombang elektromagnetik. Proses pengiriman suara, misalnya pada teknologi telepon, dilewatkan melalui gelombang elektromagnetik ini. Pengertian lain, sinyal analog merupakan bentuk dari komunikasi elektronik berupa proses pengiriman informasi pada gelombang elktromagnetik, dan bersifat variabel serta berkelanjutan.

Satu komplit gelombang dimulai dari voltase nol kemudian menuju voltase tertinggi dan turun hingga voltase terendah dan kembali ke voltase nol.
sinyal-analog-digital
Kecepatan dari gelombang ini disebut dengan hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik. Misalnya dalam satu detik, gelombang dikirimkan sebanyak 10, maka disebut dengan 10 Hz. Contohnya sinyal gambar pada televisi, atau suara pada radio yang dikirimkan secara berkesinambungan. Sistem transmisi menggunakan sinyal ini agak lambat dan mudah terjadi error/noise dibandingkan dengan data dalam bentuk digital.

Baca Juga: Pengertian Persinyalan / Sinyal

sinyal-analog-digital

Pada sistem analog, terdapat amplifier di sepanjang jalur transmisi. Setiap amplifier menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan sinyal pesan maupun noise tambahan yang menyertai di sepanjang jalur transmisi tersebut. Pada sistem digital, amplifier digantikan regenerative repeater. Fungsi repeater selain menguatkan sinyal, juga membersihkan sinyal tersebut dari noise. Gelombang analog ini disebut baud. Baud adalah sinyal atau gelombang listrik analog. Satu gelombang analog sama dengan satu baud.
sinyal-analog-digital

Sinyal Digital

Merupakan hasil teknologi yang mengubah sinyal tersebut menjadi kombinasi ututan bilangan 0 dan 1 secara terputus-putus (discrete) untuk proses pengiriman informasi yang mudah, cepat dan akurat. Sinyal tersebut disebut sebuah bit.
sinyal-analog-digital

Pengubahan Sinyal Analog ke Digital

Dalam pengiriman sinyal melalui media transmisi, sinyal analog mudah terkena gangguan/noise, sehingga di sisi penerima sinyal tersebut terdegradasi. Sementara untuk sinyal digital, selama gangguan tidak melebih batasan yang diterima, sinyal masih diterima/dikenali dalam kualitas yang sama dengan pengiriman. Dengan alasan ini, keluar ide pemakaian bersama sinyal analog dan digital, yaitu selama diuser berbentuk analog dan selama di media transmisi berbentuk digital.

Pengubahan sinyal dilakukan dengan pembagian sinyal analog (continue) menjadi sinyal biner (berbentuk bit 1 dan 0) untuk selanjutnya ditransmisikan pada media transmisi. Proses yang harus dilalui dalam metode pengubahan sinyal ini melalui beberapa tahapan, yaitu : sampling, quntizing, coding, dan multiplexing. Pembahasan lebih lengkap tentang pengubahan sinyal ini terdapat di materi PCM (Pulse Code Modulation).

Perbedaan dari sinyal analog dan digital :


Sinyal Analog

  1. Bersifat Continue
  2. Bagus digunakan untuk komunikasi yang lalu lintasnya rendah
  3. Kemungkinan error besar
  4. Perbaikan error sulit
  5. Mudah terkena noise
  6. Kapasitas informasi sedikit
  7. Sukar dilakukan modifikasi informasi
  8. Menggunakan konsep frekuensi
  9. Boros bandwith

Sinyal Digital

  1. Bersifat Discrete (0 dan 1)
  2. Bagus digunakan untuk komunikasi yang lalu lintasnya tinggi
  3. Kemungkinan error kecil
  4. Perbaikan error lebih mudah
  5. Lebih tahan terhadap noise
  6. Kapasitas Informasi lebih besar
  7. Lebih mudah dilakukan modifikasi informasi
  8. Menggunakan konsep Biner/bit
  9. Lebih hemat bandwith


EmoticonEmoticon