Agile development adalah sebuah filosofi dan serangkaian panduan untuk mengembangkan sistem informasi di dalam lingkungan yang sering berubah dan dapat digunakan dengan metodologi pengembangan sistem apapun. Metodologi agile adalah sebua filosofi tentang bagaimana membangun model, beberapa diantaranya formal dan detil, namun yang lainnya hanya berupa sketsa dan sangat ringkas.
Nilai-nilai dari Agile Developement
Filosofi agile menggunakan pendekatan yang fleksibel terhadap jadwal proyek dan memberikan kesempatan bagi tim proyek untuk merencanakan dan menjalankan pekerjaan mereka sesuai dengan perkembangan proyek. Filosofi utama dalam pengembangan agile adalah
1. Value responding to change over following a plan
2. Value individuals and interactions over processes and tools
3. Value working software over comprehensive documentation
4. Value customer collaboration over contract negotiation
Di dalam proyek yang menggunakan filosofi agile dikenal istilah “chaordic” atau “chaos” dan “order”. Filosofi agile menyadari ketidakpastian ini, penanganan dengan meningkatkan flesibilitas dan mempercayakan tim proyek untuk mengembangkan solusi terhadap masalah yang ada. Aspek penting lainnya dalam pengembangan Agile adalah pelanggan harus secara terus terlibat di dalam tim proyek. Mereka tidak bisa hanya duduk dengan tim proyek dalam beberapa sesi untuk mengembangkan spesifikasi. Mereka menjadi bagian dari tim teknis.
Baca Juga: Apa itu SDLC Traditional
Model Prinsip Agile Development
Pemodelan agile bukan berarti melakukan pemodelan lebih sedikit namun membuat pemodelan yang tepat untuk tujuan yang tepat pada level tertentu. Pemodelan agile tidak menentukan model mana yang harus dibuat dan bagaimana membuat model tersebut. Sebaliknya, pemodelan agile hanya membantu pengembang untuk tetap pada jalurnya dengan pemodelan yang mereka buat sebagai alat untuk mencapai tujuan namun bukan tujuan akhirnya. Prinsip pemodelan agile berikut mengindikasikan membangan model adalah teknik yang utama dalam pengembangan software namun model adalah sarana bukan tujuan.
1. Membangun software sebagai tujuan utama
2. Menjalankan usaha berikutnya sebagai tujuan sekunder
3. Meminimalkan kegiatan pemodelan – sedikit dan sederhana
4. Merangkul perubahan dan perubahan bertahap
5. Membuat model dengan tujuan
6. Membuat beberapa model
7. Membuat model dengan kualitas baik dan mendapatkan umpan balik
8. Fokus pada isi daripada tampilan
9. Belajar dari yang lain dengan komunikasi terbuka
10. Mengetahui model yang dibuat dan cara menggunakannya
11. Beradaptasi pada kebutuhan proyek yang spesifik
1 comments so far
EmoticonEmoticon