Dalam sepuluh tahun pertama di dunia bisnis, penggunaan komputer hanya ditujukan untuk proses-proses transaksi. Di pertengahan tahun 1960, muncul konsep Sistem Informasi Manajemen sejalan dengan kebutuhan untuk menyediakan informasi bagi para manajer.
Pendekatan terhadap Sistem Informasi Manajemen telah dilakukan seluas-luasnya agar tersedia informasi yang sesuai dan memadai, yang dapat digunakan untuk memecahkan segala jenis masalah oleh seluruh manajer perusahaan. Pendekatan yang terlalu luas dan menyeluruh ternyata tidak efektif dan terbukti beberapa sistem telah gagal dan berfungsi tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Dua orang profesor dari MIT, yaitu G. Anthony Gorry dan Michael S. Scott-Morton, meyakini bahwa sistem informasi yang terpusat pada satu permasalahan dan ditangani oleh satu orang manajer akan
memberikan sistem pendukung yang lebih baik. Konsep ini dipublikasikan dalam artikel berjudul "Kerangka Kerja Bagi Sistem Informasi Manajemen," (A Framework for Managemen Information System) yang diterbitkan pada 1971 dalam Sloan Management Review. Inti dari konsep tersebut berupa suatu Tabel yang disebut kisi-kisi Gorry dan Scott-Morgon.
Kisi-kisi yang diilustrasikan pada di atas, menggolongkan masalah-masalah ke dalam struktur masalah dan tingkat manajemen. Gorry dan Scott-Morgon memberi nama setiap tingkatan manajemen seperti nama yang diberikan oleh ahli teori manajemen Robert N. Anthony. Anthony menyebut tingkat paling atas sebagai tingkat perencanaan strategis, tingkat menengah disebut tingkat manajemen kontrol, dan tingkat yang paling rendah disebut tingkat kontrol operasional.
Setiap petak pada kisi-kisi Gorry dan Scott-Morton berisi contoh-contoh masalah sesuai dengan tingkat manajemen dan struktur masalahnya masing-masing. Pada saat itu, masalah-masalah yang berada di atas garis-garis putus horizontal telah didukung dengan baik oleh proses komputer. Istilah Sistem Keputusan Terstruktur (Structured Decision System-SDS) digunakan untuk menggambarkan sistem yang mampu memecahkan masalah-masalah yang teridentiflkasi. Masalah-masalah yang berada di bawah garis tidak dapat dibantu oleh komputer, karenanya Gorry dan Scott-Morgon menggunakan istilah Sistem Penunjang Pengambilan Keputusan (Decision Support System-DSS) untuk menggambarkan suatu sistem yang dapat menyediakan dukungan-dukungan yang diperlukan.
Istilah DSS kemudian digunakan untuk menggambarkan sistem yang dirancang untuk membantu seorang manajer suatu departemen dalam memecahkan suatu masalah yang spesifik. Sistem ini ditekankan untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah, tapi tidak mampu mengerjakan kedua hal tersebut tanpa bantuan seorang manajer. Jadi sistem ini adalah sistem yang memerlukan kerjasama antara seorang manajer dan komputer sehingga didapatkan hasil yang optimal. Masalah-masalah yang dipecahkan dengan sistem ini adalah masalah semi terstruktur. Bagian terstruktur dari masalah akan dikerjakan oleh komputer dan bagian tidak terstruktur akan dikerjakan oleh manajer.
Gorry dan Scott-Morgon telah mencapai lebih dari apa yang mereka perkirakan. Seperti yang terlihat pada judul artikelnya, pada awalnya Gorry dan Scott-Morgon hanya bertujuan untuk menambahkan beberapa hal pada konsep SIM yang telah ada. Namun, kemudian pemikiran mereka berkembang menjadi model baru sistem informasi.
Beberapa periode sejak 1971, DSS menjadi jenis sistem informasi yang paling sukses dan saat ini sistem tersebut merupakan jenis aplikasi komputer yang paling produktif untuk memecahkan suatu masalah.
Pendekatan terhadap Sistem Informasi Manajemen telah dilakukan seluas-luasnya agar tersedia informasi yang sesuai dan memadai, yang dapat digunakan untuk memecahkan segala jenis masalah oleh seluruh manajer perusahaan. Pendekatan yang terlalu luas dan menyeluruh ternyata tidak efektif dan terbukti beberapa sistem telah gagal dan berfungsi tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Dua orang profesor dari MIT, yaitu G. Anthony Gorry dan Michael S. Scott-Morton, meyakini bahwa sistem informasi yang terpusat pada satu permasalahan dan ditangani oleh satu orang manajer akan
memberikan sistem pendukung yang lebih baik. Konsep ini dipublikasikan dalam artikel berjudul "Kerangka Kerja Bagi Sistem Informasi Manajemen," (A Framework for Managemen Information System) yang diterbitkan pada 1971 dalam Sloan Management Review. Inti dari konsep tersebut berupa suatu Tabel yang disebut kisi-kisi Gorry dan Scott-Morgon.
Konsep DSS |
Kisi-kisi yang diilustrasikan pada di atas, menggolongkan masalah-masalah ke dalam struktur masalah dan tingkat manajemen. Gorry dan Scott-Morgon memberi nama setiap tingkatan manajemen seperti nama yang diberikan oleh ahli teori manajemen Robert N. Anthony. Anthony menyebut tingkat paling atas sebagai tingkat perencanaan strategis, tingkat menengah disebut tingkat manajemen kontrol, dan tingkat yang paling rendah disebut tingkat kontrol operasional.
Setiap petak pada kisi-kisi Gorry dan Scott-Morton berisi contoh-contoh masalah sesuai dengan tingkat manajemen dan struktur masalahnya masing-masing. Pada saat itu, masalah-masalah yang berada di atas garis-garis putus horizontal telah didukung dengan baik oleh proses komputer. Istilah Sistem Keputusan Terstruktur (Structured Decision System-SDS) digunakan untuk menggambarkan sistem yang mampu memecahkan masalah-masalah yang teridentiflkasi. Masalah-masalah yang berada di bawah garis tidak dapat dibantu oleh komputer, karenanya Gorry dan Scott-Morgon menggunakan istilah Sistem Penunjang Pengambilan Keputusan (Decision Support System-DSS) untuk menggambarkan suatu sistem yang dapat menyediakan dukungan-dukungan yang diperlukan.
Istilah DSS kemudian digunakan untuk menggambarkan sistem yang dirancang untuk membantu seorang manajer suatu departemen dalam memecahkan suatu masalah yang spesifik. Sistem ini ditekankan untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah, tapi tidak mampu mengerjakan kedua hal tersebut tanpa bantuan seorang manajer. Jadi sistem ini adalah sistem yang memerlukan kerjasama antara seorang manajer dan komputer sehingga didapatkan hasil yang optimal. Masalah-masalah yang dipecahkan dengan sistem ini adalah masalah semi terstruktur. Bagian terstruktur dari masalah akan dikerjakan oleh komputer dan bagian tidak terstruktur akan dikerjakan oleh manajer.
Gorry dan Scott-Morgon telah mencapai lebih dari apa yang mereka perkirakan. Seperti yang terlihat pada judul artikelnya, pada awalnya Gorry dan Scott-Morgon hanya bertujuan untuk menambahkan beberapa hal pada konsep SIM yang telah ada. Namun, kemudian pemikiran mereka berkembang menjadi model baru sistem informasi.
Beberapa periode sejak 1971, DSS menjadi jenis sistem informasi yang paling sukses dan saat ini sistem tersebut merupakan jenis aplikasi komputer yang paling produktif untuk memecahkan suatu masalah.
EmoticonEmoticon