Monday, August 21, 2017

Manfaat Pengujian dalam SAP

Pengujian SAP adalah tentang menguji fungsionalitas modul-modul yang ada untuk untuk memastikan fungsi dari modul tersebut berjalan sesuai dengan konfigurasi nya.
manfaat-pengujian-sap

Sistem SAP mengalami berbagai perubahan seperti patch untuk perbaikan dan manajemen, implementasi modul baru, dan berbagai perubahan konfigurasi lainnya. Semua modifikasi ini meningkatkan kebutuhan akan pengujian secara berulang-ulang yang akan dilakukan tester. Tools automatic testing SAP seperti  SAP Test Acceleration dan Optimasi SAP dapat digunakan untuk pengujian SAP ini.

Tujuan Pengujian SAP

Berikut adalah daftar alasan utama mengapa pengujian SAP dilakukan dan mengapa ini merupakan fungsi penting dalam pertumbuhan sebuah organisasi:

  • Validasi Sistem - Pengujian SAP melibatkan pengujian menyeluruh  dan validasi semua modul SAP di lingkungan SAP ERP.
  • Quality dan Revenue - Pengujian SAP adalah pengujian berbasis output dan tidak seperti metode pengujian konvensional yang berbasis input. memastikan kualitas sistem SAP dan juga berfokus pada pendapatan dan biaya organisasi.
  • Biaya dan Prediktabilitas - Pengujian SAP melibatkan pengurangan biaya pengembangan SAP dan meningkatkan prediktabilitas.
  • Compliance Requirement − Pengujian SAP memastikan bahwa implementasi SAP memenuhi persyaratan kepatuhan baru dalam organisasi tertentu dan semua modul bekerja sesuai konfigurasi yang diharapkan.
  • Implementasi Baru dan Perubahan Konfigurasi - Ada berbagai jenis perubahan yang diterapkan dalam sistem SAP, seperti tambalan dan perbaikan, implementasi baru, perubahan konfigurasi. Oleh karena itu, pengujian SAP memastikan bahwa semua modul berkinerja sesuai kebutuhan di lingkungan sistem dinamis ini.
  • Integrasi - Pengujian SAP dilakukan untuk menguji berbagai laporan, arus data dan arus kerja, bentuk GUI, dll. Ini digunakan untuk memeriksa integrasi sistem antara modul yang berbeda. Misalnya, jika sebuah order postingan dilakukan yang memerlukan tindakan Sales and Distribution, MM dan FICO, maka pengujian SAP memeriksa integrasi antar sistem ini.
  • Kinerja - Ini juga digunakan untuk memastikan apakah sistem akan dapat memenuhi perjanjian Tingkat Layanan, waktu yang dibutuhkan oleh sistem untuk melakukan tindakan tertentu, kinerja sistem, dll.


Manual Testing

Manual Testing berarti Anda menguji software SAP secara manual tanpa menggunakan alat otomatis atau script apapun. Dalam jenis pengujian ini, penguji mengambil alih peran pengguna akhir dan menguji perangkat lunak untuk mengidentifikasi bug

Ada berbagai tahap pengujian manual. antara lain: unit testing, integration testing, system testing, dan user acceptance testing.

Baca Juga: Jenis jenis testing Software

Berbagai  test plans, test cases, atau test scenarios digunakan oleh penguji untuk memastikan kelengkapan pengujian. Pengujian manual juga bisa disebut pengujian eksplorasi karena penguji mengeksplorasi perangkat lunak untuk mengidentifikasi kesalahan di dalamnya secara manual.

Automation Testing.

Dalam Automation Testing, penguji menulis skrip dan menggunakan tools software untuk melakukan pengujian.  Proses ini melibatkan otomatisasi proses manual. Automation Testing meliputi pengujian ulang beberapa kasus uji coba yang dilakukan secara manual.

Automation Testing juga digunakan untuk menguji aplikasi dari load, performance, dan stress test. Hal ini digunakan untuk meningkatkan cakupan tes. Automation Testing  meningkatkan akurasi dan menghemat waktu dan uang dibandingkan dengan pengujian manual.

Software Testing Tools


  • Tools berikut ini dapat digunakan untuk Automation testing:
  • HP Quick Test Professional (QTP)
  • Selenium
  • SAP TAO
  • ECATT
  • IBM Rational Functional Tester
  • SilkTest
  • TestComplete
  • Testing Anywhere
  • WinRunner
  • LaodRunner
  • Visual Studio Test Professional
  • WATIR

Untuk pengunaan tools nya bisa dicari di google ya!


EmoticonEmoticon