Thursday, April 13, 2017

Pengertian Scrum dalam SDLC

pengertian-scrum-sdlc
Sumber gambar: http://www.altecme.ae/uae/agile-scrum.aspx
Scrum Pada dasarnya merupakan salah satu komponen dari metodologi pengembangan sistem Agile . Akhir-akhir ini scrum mulai marak di implemntasikan di perusahaan IT di Indonesia, dikarenakan maraknya perusahaan IT mengimplementasikan agile development. Scrum menguraikan proses untuk mengidentifikasi dan katalogisasi pekerjaan yang perlu dilakukan, memprioritaskan yang bekerja dengan berkomunikasi dengan pelanggan atau wakil pelanggan, dan pelaksanaan yang bekerja menggunakan rilis iterative dan memiliki tujuan utama untuk mendapatkan perkiraan berapa lama development akan dilakukan.

Scrum merupakan suatu kerangka kerja. Jadi, bukannya menyediakan deskripsi rinci tentang bagaimana segala sesuatu yang harus dilakukan pada proyek seperti diserahkan kepada tim pengembangan perangkat lunak pada umumnya. Hal ini dilakukan supaya tim akan tahu bagaimana cara terbaik untuk memecahkan masalah

Baca Juga: Teori Lengkap System Development Life Cycle (SDLC)

Element-Element dalam Scrum

Ada 3 elemen organisasi utama pada scrum yaitu product owner, Scrum master, dan the Scrum team.

  • Product Owner mewakili bisnis, pelanggan atau pengguna dan memandu tim ke arah pegembangan produk yang tepat.
  • Scrum Master dapat dianggap sebagai pemersatu bagi product owner dan scrum team (developer, QA, technical wirter dll), membantu anggota tim menggunakan kerangka Scrum untuk menyelesaikan suatu project berdasarkan timeline yang ditentukan di awal.
  • Scrum Team merupakan grup pengembang kecil biasanya terdiri dari 5-9 orang. Untuk projek yang sangat besar, pekerjaan biasanya dibagi dan didelegasikan ke grup-grup kecil

Scrum tepat digunakan saat kondisi:


  • Keperluan berubah dengan cepat
  • Tim programmer sedikit, yaitu 5-9 orang
  • Pelanggan tidak terlalu paham dengan apa yang diinginkan

Scrum memiliki prinsip yaitu:


  • Ukuran tim yang kecil melancarkan komunikasi, mengurangi biaya, dan memberdayakan satu sama lain
  • Proses dapat beradaptasi terhadap perubahan teknis dan bisnis
  • Proses menghasilkan beberapa software increment
  • Pembangunan dan orang yang membangun dibagi dalam tim yang kecil
  • Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun
  • Proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan

Kelebihan Scrum antara lain:


  • Keperluan berubah dengan cepat
  • Tim berukuran kecil sehingga melancarkan komunikasi, mengurangi biaya dan memberdayakan satu sama lain
  • Pekerjaan terbagi-bagi sehingga dapat diselesaikan dengan cepat
  • Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun
  • Proses Scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan

Kelemahan Scrum antara lain:


  • Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu diterima.
Referensi : Satzinger, John, et al. 2007 System Analys and Design, 5th Ed., Thomson Course tech., Canada.

2 comments


EmoticonEmoticon